Bisnis.com, DENPASAR – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali menyalurkan pembiayaan senilai Rp22,6 triliun hingga Oktober 2024 atau tumbuh 7,24% jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2023.
Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma menjelaskan 50,94% penyaluran kredit ke pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memang menjadi pasar utama Bank BPD Bali sebagai bank daerah. “Penyaluran pembiayaan BPD Bali didominasi ke sektor UMKM,” jelas Sudharma dari siaran pers, Senin (18/11/2024).
Selain kredit yang tumbuh positif, berdasarkan laporan keuangan per Oktober 2024, Bank BPD Bali membukukan laba bersih sebesar Rp809,67 miliar. Raihan laba tersebut meningkat 19,81% secara tahunan. Total aset Bank BPD Bali meningkat sebesar 14,33% (yoy) atau sebesar Rp39.763 miliar. Penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp33.797 miliar atau tumbuh 14,94% (y-o-y).
Indikator keuangan juga tetap terjaga dengan CASA senilai 69,42%, CAR 25,74%, ROA 3,50%, ROE 24,44%, NIM 6,63%; BOPO 64,32%; LDR 67,01%.
Bahkan, indikator NPL gross yang menjadi acuan potensi kredit bermasalah terjaga di angka 1,07. Dengan indikator positif tersebut Sudharma optimistis Bank BPD Bali dapat mencapai target yang telah ditetapkan sampai dengan akhir 2024.
Sudharma juga menyebut rasa optimistis untuk mencapai target juga didukung oleh konsistensi Bank BPD Bali dalam menerapkan tata kelola yang baik sejalan dengan pencapaian kinerja keuangannya yang terus bertumbuh dengan sustain.
Baca Juga
Bank BPD Bali secara konsisten juga meningkatkan keamanan digital dari serangan siber, berbagai langkah yang dilakukan mencakup penerapan keamanan digital terkini, pengembangan aplikasi yang terintegrasi dengan tim keamanan dan pemantauan keamanan teknologi informasi (TI) secara real-time. Untuk mengantisipasi adanya serangan siber, Bank BPD Bali juga berkolaborasi dengan sejumlah pihak, serta gencar memberikan edukasi terkait keamanan digital kepada nasabah.
Disamping fokus pada peningkatan kinerja dan penerapan tata kelola yang baik, seluruh aktivitas operasional Bank BPD Bali dari hulu ke hilir juga telah diidentifikasi dampak lingkungannya sehingga dapat dimitigasi dan dikelola. Dukungan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat diwujudkan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang terarah dan terukur dampaknya serta mengacu pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
“BPD Bali menyadari pentingnya menerapkan inisiatif keuangan berkelanjutan untuk mendukung pemerintah mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan bersama-sama dunia global membangun kehidupan yang lebih baik bagi generasi masa depan. Sejalan dengan penerapan keuangan berkelanjutan, BPD Bali memperhatikan potensi untuk meningkatkan portofolio kredit yang berwawasan Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST), yang berdampak positif untuk mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Sudharma.